Mari Belajar: Blogging bareng Kevin Anggara

Kali ini, memulai segmen lain yang ada di Kresek Kantong. Gue ingin mempersembahkan seorang anak muda hebat yang pada awalnya gue temukan lewat dunia maya. Namanya Kevin Anggara, merupakan seorang blogger yang me-labeli dirinya dengan sebutan pelajar absurd. Pada awalnya, gue melihat ada sisi unik dan kreatif dari Kevin yang sangat menginspirasi dan bisa dijadikan pelajaran untuk gue pribadi. Namun perlahan gue berpikir kalau hanya gue yang menikmati ilmu yang diberikan oleh Kevin kayaknya bakalan kurang asik dan gue gak mau nantinya pintar sendirian (re: pencitraan).

Dan kenapa gue memilih Kevin dan harus Kevin? Karena seperti yang dibilang tadi, diusianya yang masih terbilang muda bahkan sepertinya masih di bawah gue, Kevin udah bisa berkarya banyak, berprestasi bahkan udah nerbitin buku juga yang bikin gue (terutama) ngiri. Maka dari itu segmen ini merupakan bagian yang pas bagi kita semua untuk belajar dari ke-absurd-an Kevin dalam blogging selama ini. Masa yang udah tua kalah sih sama yang masih muda? :))

Yap, mari kita mulai. Mari belajar bareng Kevin Anggara.

Kevin Anggara dengan bukunya SGFD

Halo, Vin! Apa kabar? Makasih ya atas waktunya. Kali ini gue mau mengajak lo untuk berbagi sedikit tentang dunia blog. Siap? :)) 

Kebetulan, baik nih. Siap \o/

Gue dengar lo udah mulai ngeblog sejak 2011, benar?   

Benar sekali!
 

Apa sih hal yang pertama kali membuat lo tertarik dengan dunia ini?
 

Hal pertama yang membuat tertarik adalah, Raditya Dika. Pertama baca bukunya yang Marmut Merah Jambu pas SMP kelas 2. Terus menurut gue, kayaknya asik nih nulis diary gitu di blog. Siapa tau kan bisa ngikutin jejaknya. Terus, karena suka nulis aja. Sebelum ngenal blog, gue biasanya nulis/post di Kaskus mulu.
 

Kenapa harus blog gitu?

Karena blog itu lengkap, semua sosial media bisa masuk di blog. Tapi, nggak sebaliknya. Emang, pernah ngeliat ada akun soundcloud yang isinya postingan di blog? Hahaha. Ya, blog itu sosial media yang nggak akan pernah basi. Blog itu rumah gue di dunia maya.
 

Mengenai postingan awal di blog. Gimana kesan pembaca pertama saat itu? Temen-temen lo mungkin?

Ini nih… Agak ngenes sih, soalnya awal-awal nge-blog, yang baca itu dikit. Bener-bener dikit. Sekitar 10-20an pageview aja gue udah seneng. Yang komen juga dikit, jadi gue belum tau kesan-kesannya gimana. Nah, di tahap ini, banyak blogger-blogger yang tumbang karena putus asa. Udah konsisten nge-blog, tapi blog masih sepi. Kuncinya: jangan nyerah.

Lama kelamaan, seiring gue mencoba konsisten, blog gue mulai rame juga.

Intinya, kalo nge-blog itu jangan hanya karena pengin dapet banyak pageview/komentar aja (walaupun emang faktor ini bikin seneng). Nge-blog lah karena kita ingin berbagi. Karena prinsip dasar blog itu adalah berbagi. Oiya, gue punya tulisan tentang nge-blog nih yang ditampilin sama Nyunyu. Semoga bermanfaat dan jadi pada semangat buat nge-blog habis baca ini: http://www.nyunyu.com/main-article/detail/4-hal-penting-dari-kevin-tentang-yang-harus-kamu-tahu-sebelum-nge-blog
 

Kalo gue sometimes, terlebih saat awal emang suka ada yang nyinyir. Nah, kalau lo sendiri gimana? Gimana menghadapinya agar bisa terus survive dengan keinginan lo?

Diemin aja. Justru, gue seneng kalo punya haters yang nyinyirin gitu. Itu tandanya, ada yang peduli sama gue. Walaupun, memang kebanyakan dari mereka selalu ingin mencari kesalahan gue sekecil apapun itu. Mengutip dari W.H. Auden, “Whatever you do, good or bad, people will always have something negative to say.”
 

Sekarang udah 2014, berarti udah menyentuh tahun ke-4 saat lo mulai ngeblog dulu. Apa aja sih yang pernah lo hasilin dari dunia ini?

Wah, iya. Udah lumayan banyak juga hehe. Di antaranya, dapet iPhone dari lomba blog, ajakan kerjasama dari beberapa brand, teman-teman dan komunitas baru, terus dilirik penerbit dan akhirnya gue nulis buku.
 

Yang paling gue tau dan paling bikin iri sebenarnya adalah buku SGFD yang lo terbitin. Sumpah itu keren banget. Bisa lo jelasin awalnya bagaimana sampai bisa ada tawaran menerbitkan buku?

Iya, awalnya dari nge-blog secara konsisten. Terus, tiba-tiba gue dikontak editor dari penerbit tersebut. Dia bilang, sebagai anak SMA, tulisan gue udah lumayan. Tinggal diasah sedikit lagi biar bener-bener mateng. Dia lalu ngajak gue bikin buku dan langsung gue iyakan tanpa pikir panjang. Lagian, siapa sih yang mau nolak? Hahaha. 
 

Kita lalu ketemuan, membahas apa yang akan gue tulis nanti, dan langsung menyusun outline. Cerita lengkapnya bisa langsung dibaca di buku SGFD atau di blog gue: http://www.kevinanggara.com/2013/05/pertemuan-absurd-dengan-editor.html
 

Ada perbedaan yang lo temuin gak sih dari menulis untuk buku dibanding untuk blog?  

Ada dong pastinya. Menulis buku itu perlu napas yang panjang. Karena nggak bisa berhenti di tengah jalan. Bulan ini gue nulis BAB 1, tiga bulan kemudian gue baru nulis BAB 2. Nggak akan bisa. Pasti bakalan bingung mau mulai nulis dari mana. Walaupun udah ada outline sekalipun. 
 

Nah, kalo di blog, lebih bebas. Bisa nulis kapan aja dan di mana aja. Nulis tanpa harus pake outline. Tapi, kayaknya ada sih beberapa yang nulis di blog pake outline. Gue sendiri, nggak. Karena di blog itu, gue bebas mencurahkan apa aja. Nggak seperti nulis buku yang harus terpaku sama outline.
 

Banyak penulis yang bilang kalau writer's block itu sebenarnya cuma mitos. Kalau menurut lo sendiri gimana, Vin?

Gue termasuk salah satu orang yang menganggap writer’s block itu hanya mitos. Writer’s block, menurut gue, hanya sugesti yang membuat kita males nulis. Kalo dari awal emang udah niat, nggak mungkin bakalan kena writer’s block kok. 

Balik lagi ke dunia blog nih. Sebagai Sebenarnya apa sih yang mau lo tunjukin di kevinanggara.com itu? Apa yang mau pembaca lihat dari sosok lo?  

Gue mau nunjukin sih, bahwa blogger itu bukan profesi yang bisa dipandang sebelah mata. Iya, menurut gue, blogger itu udah termasuk profesi. Banyak orang yang nanya ke gue, setiap hari di depan laptop ngapain? Gue jawab nge-blog. Terus mereka bilang, gue bisa dapet apa dari blog? Yaudah, gue senyumin aja. :))
 

Gue juga pengin nunjukin, bahwa semua orang bisa nge-blog. Anak SD, SMP, SMA, kuliah, kerja, nganggur, dan lain-lain. Asal ada niat, semua bisa.  Gue mau pembaca melihat gue sebagai seorang blogger, sama dengan blogger-blogger yang lainnya. Nggak usah bilang, “Wih, dia mah blogger terkenal, selebblog, dll.” Sama aja, kakak. Di luar blog, gue mau pembaca melihat gue sebagai manusia normal pada umumnya. Tanpa embel-embel absurd atau yang lainnya. 

Di umur lo yang masih muda ini kayaknya banyak banget yang udah bisa lo hasilkan. Kalau boleh mengintip racikan dapurnya, apa sih yang lo lakuin supaya blog lo bisa terus eksis? Adakah perbedaan yang lo lakuin?

Yang gue lakuin supaya blog tetep eksis, ya terus nulis dan promosi tentunya. Kata orang, nggak perlu jadi lebih baik, tapi jadilah lebih berbeda. Gue nggak setuju. Buat apa jadi lebih beda tapi nggak lebih baik juga? Jadilah lebih beda dan lebih baik. Semangat!
 

Apa aja sih sisi positif yang bisa lo temuin dari dunia tulis-menulis selama ini?  

Beh, ini mah banyak banget. Salah satunya, gue ambil dari postingan gue yang ini, ya: http://www.kevinanggara.com/2014/02/bangun.html. Gue jadi dikenal dan kenal sama blogger dan penulis-penulis yang kece. Saling sharing dan tentunya dapet ilmu baru. Sempet talkshow bareng malah. Dan juga, tulisan gue makin berkembang sekarang \o/
 

Nah, terakhir nih vin. Pesan, kesan dan harapan lo terhadap dunia blog saat ini dan tentu juga tips untuk para pemula ataupun bahkan pembaca setia lo yang ingin mulai ngeblog, adakah? 

Semoga blogger-blogger Indonesia makin maju dan kreatif pastinya. Tipsnya, yang penting aja: KONSISTEN dan KERJA KERAS. Then, you need to be freak to create something great.
 

Makasih vin! Sukses terus bareng blognya. Semoga semakin banyak hal positif yang bisa kita semua dapat dari sesi mari belajar kali ini. Aamiin! Thanks, Vin! :))

Makasih juga blognya udah mau dimampirin sama gue.. Amin..

Sukses buat kita semua \o/

Selesai, Kevin Anggara (@kevinchoc) - Penulis Student Guidebook For Dummies dan kevinanggara.com

Akhirnya gue tau, kalau untuk mencapai momen sampai seperti sekarang ini, perjuangan Kevin itu enggak mudah. Jadi bisa dianalogikan juga kalau untuk mencapai sukses di dunia blog ini bukanlah sebuah perkara yang enteng. Butuh kerja keras dan konsistensi yang nantinya perlahan bisa membawa kita ke tempat yang kita inginkan itu, yakni kesuksesan.

Gue juga jadi mengerti bahwa menulis untuk berbagi itu sebenarnya jauh lebih penting dibanding hanya mencari pengunjung atau bahkan ketenaran semata. Gue juga jadi mengerti bahwa akan ada banyak keuntungan dan pengalaman asik yang bisa didapat lewat dunia blog ini. Lewat wawancara tadi juga semakin membuat gue tertarik akan bertemu dengan siapa dan belajar apa lagi gue kedepannya. Menarik.

“Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa—suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.”  - Seno Gumira Ajidarma